Jika Nasi Telah Menjadi Bubur (Sebuah Motivasi Hidup)
Keterlanjuran, kebabas, itulah makna nasi telah menjadi bubur. Semua tahu kalau nasi sudah menjadi bubur tidak bisa diubah menjadi nasi lagi. Jika kita telah melakukan salah, sehingga karena kesalahan tadi kita tidak bisa kembali lagi lalu bagaimana caranya? Atau bagaimana sikap kita?
Bagaimanapun apa yang sudah terjadi kita tidak bis mengubahnya, karena waktu tidak bisa diundur. Jadi jika kita menyesali suatu kejadian percuma saja kalau sampai berlarut-larut. Waktu kita akan habis untuk menyesalinya.
Yang perlu dilakukan adalah segera menyadarinya dan tidak mengulanginya lagi. Temukan jalan dan berusaha bangkit dari keadaan.
Mas'ud adalah seorang pemuda yang cerdas dan sarjana dengan nilai cumlaude. waktu baru lulus dia melamar pekerjaan di PLN. Semua test sudah dijalani dan lolos. Saat menanti pengumuman penerimaan yang tak kunjung terbit, Mas'ud berinisiatif berwirausaha berdagang bawang putih dan mengirimnya ke daerah-daerah yang jauh-jauh.
Suatu surat panggilan kerja sampai ke rumahnya dan diminta dalam waktu seminggu menghadap HRD PLN. Malangnya waktu itu Mas'ud sedang mengirim bawabg putih ke daerah Sulawesi, saat kembali ke rumah surat panggilan kerja tadi sudah expired.
Betapa menyesal hati Mas'ud. Beberapa minggu sampai sakit gara-gara stress menyesali keadaan. Untunglah Mas'ud segera bangkit dan meneruskan usahanya. Kalau sekarang ada yang bertanya "Siapa yang paling kaya di kampung Pondok Jeruk?" Orang-orang pasti akan menjawab"Juragan Mas'ud"
0 komentar:
Posting Komentar